Jumat, 16 April 2010

Sumber Dana Bank Permata

I.PENDAHULUAN

Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi yang tidak menentu menyebabkan bank-bank umum berlomba-lomba untuk meningkatkan sumber dana bank yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama bank. Dalam prakteknya kebijakan bank Indonesia mengenai tingkat suku bunga SBI menjadi patokan dalam bank umum untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat suku bunga penyaluran kedit. Kebijakan Bank Indonesia ada 2 yaitu kebijakan kontraktif meningkatkan tingkat suku bunga SBI dan kebijakan ekspansif menurunkan tingkat suku bunga SBI. Karena ketika suku bunga SBI meningkat maka bank-bank umum akan meningkatkan suku bunga kredit untuk menyeimbangkan peningkatan dari SBI begitu juga apabila terjadi penurunan. Kondisi perekonomian bank-bank umum belum bisa dikatakan mantap, namun kondisi tersebut tidak menyebabkan perkembangan penyaluran kredit bank-bank umum menurun. Ini bisa dilihat dari penyaluran kredit pada tahun 2002 sampai tahun 2005 yang terus mengalami peningkatan. Jenis kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum antara lain: kredit modal kerja, kredit investasi , kredit konsumsi dan kredit channeling. Diantara kredit yang diberikan ada yang mengalami peningkatan yang sangat tajam yaitu kredit modal kerja. Kredit ini dianggap dapat memberikan penghasilan dalam keadaan ekonomi lesu, dimana kredit ini bergerak pada perluasan usaha bukan menambah usaha baru. Perkembangan Kredit Perbankan secara umum
seiring dengan perkembangan penyaluran kredit yang terus meningkat hal ini akan berdampak pada perkembangan permodalan bank-bank umum. Pada kenyataannya kondisi ekonomi tidak selalu baik, bahkan cenderung naik turun. Pada saat kondisi ekonomi sedang turun bank lebih memilih menyalurkan kredit modal kerja. Semakin banyak bank menyalurkan kredit ini maka semakin banyak pendapatan bunga yang akan diperoleh. Ketika pendapatan yang diterima meningkat yang nantinya dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan modal dan akhirnya dapat meningkatkan sumber dana untuk menyalurkan kreditnya.

2. Sekilas Permata Bank

Permata Bank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Permata Bank dan memulai proses transformasi secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap PermataBank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,01% pada tahun2006. Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu kekuatan utama PermataBank. PT Astra International Tbk merupakan perusahaan Indonesia yang besar dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya menjadikan Permata Bank beradadalamposisiyanunik. Sejalan dengan pertumbuhannya, PermataBank berkomitmen untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan membangun reputasi sebagai bank dengan kualitas layanan terbaik. PermataBank akan melanjutkan tekadnya untuk membentuk tim manajemen yang handal dan profesional, mendedikasikan diri pada warna kepemimpinan yang lebih proaktif dalam rangka membangunpertumbuhanyangberkesinambungan. Dengan 276 cabang (termasuk cabang pembantu, kantor kas dan cabang syariah), 234 office channeling syariah, didukung oleh 549 ATM di 55 kota di seluruh Indonesia, PermataBank yakin akan dapat meningkatkan komitmen untuk menyediakan solusi inovatif yang dapat menjawab kebutuhan finansial nasabah PermataBank.

3. SUMBER DANA BANK

Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang, tentunya sebelum menjual uang bank harus lebih dulu membeli uang. Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Menghimpun dana ( funding)

Kegiatan ini merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan membeli dana biasanya dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan ( rekening / account)

Contoh simpanan : Giro ( Demand Deposit), Tabungan ( Saving Deposit), Deposito ( Time Deposit).

b. Menyalurkan dana ( leanding)

Kegiatan ini merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana dilakukan bank melalui pemberian pinjaman (kredit)

c. Memberikan Jasa-jasa lainnya ( service)

Jasa bank merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan dalam menghimpun dan menyalurkan dana. Bahkan saat ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit. Semakin banyak jasa-jasa yang diberikan oleh suatu bank maka akan semakin baik, terlebih lagi jika didukung dengan adanya kecanggihan teknologi.

Sumber dana yang dikumpulkan oleh suatu bank mempunyai sifat loanable funds, unloanable funds, dan equity funds. Dimana loanable funds dimaksudkan dana tersebut dapat disalurkan lagi dalam bentuk kredit atau surat berharga (secondary reserve), sementara itu yang unloanable funds adalah dana yang hanbisa digunakan sebagai primary reserve. Sedangkan Equity Funds merupakan dana yang dapat dialokasikan terhadap aktiva tetap.

Bicara tentang sumber dana, terdapat tiga sumber dana bagi bank, yaitu :

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri (dana Intern)

Sumber dana ini merupakan sumber dan dari modal sendiri, atau modal setoran dari para pemegang sahamnya.

Secara garis besar pencarian dana sendiri diperoleh dari :

- setoran modal pemegang saham

- cadangan bank (laba tahun lalu)

- laba bank yang belum dibagikan (modal sementara)

2

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas (dana ekstern)

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasi dari sumber ini. Sumber dana ini cukup mudah diperoleh dengan memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya.

Contoh sumber dana ini

- Giro

- Tabungan

- Deposito

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya.

Dana ini merupakan dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencariansumber dana pertama dan kedua. Biasanya dana ini relatif lebih mahal dan siftnya hanya sementara waktu. Peroleh dana ini antara lain :

- Kredit Likuiditas Bank Indonesia, merup. Kredsit dari BI bagi bank yang

mengalamu kesulitan likuiditas.

- Pinjaman Antar Bank ( call money), biasanya dilakukan bank jika mengalami kalah

kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi.

- Pinjaman dari bank-bank luar negeri

- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini bank yang menerbitkan SBPU

yang kemudian diperjualbelikan pad apihak yang berminat.

Pada bagian ini akan ditekankan kepada sumber dana masyarakat.

SIMPANAN GIRO (DEMAND DEPOSIT)

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah :

‘ simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.’

Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang sudah disimpan di rekening giro dapt ditarik berkali-kali dalam sehari selama dana masih tercukupi, selain harus memenuhi syarat dari bank yang bersangkutan. Penarikan dapat berupa penarikan tunai atau non tunai.

Jenis-jenis penarikan pada rekening giro:

1. CEK ( Cheque)

Cek merupakan surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak ang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.

Syarat hokum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral :

- terdapat perkataan “CEK”

- harus berisi perintah tak bersyarat unutk membayar sejumlah uang tertentu

- nama bank yang harus membayar (tertarik)

- penyambutan tanggal dan temapt cek dikeluarkan

- tanda tangan penarik.

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh pihak bank, antara lain :

- tersedianya dana

- ada materai yang cukup

- jika ada coretan harus di ttg oelh pemberi cek

- jumlah uang tertulis di angka dan huruf harus sama

- memperlihatkan masa kadaluarsa cek (70 hari)

- ttg dan stempel perusahaan harus sama dengan contoh (specimen)

- tidak diblokir pihak berwenang

- resi cek sudah kembali

- endorsment cek sempurna

- rekening belum ditutup

Ada beberapa jenis cek sesuai dengan saat dikeluarkannya oleh si pemberi cek, yaitu:

a. Cek atas nama, : cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu

C/: bayarkan kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp. 3.000.000,-

b. Cek atas unjuk, : cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu.

C/: bayarkan tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apapun

c. Cek silang : Cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi sebagai pemindabukuan, bukan tunai.

d. Cek mundur : cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang. C/: tanggal hari ini 06 januari 2002 tapi tertulis tanggal 10 Januari 2002

e. Cek kosong : cek yang dananya tidak tersedia dan bank tidak memberikan fasilitas overdraft.

2. BILYET GIRO (BG)

BG merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepad abank yang memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank sama atau lain.

Pada dasarnya syarat sahnya suatu BG sama dengan CEK. Dan biasanya BG berlaku 70 hari mulai tanggal penarikan.

3. Alat lainnya.

Surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditanda

tangani oleh pemegang rekening atau kuasanya. (kliring).

Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

Keterangan

Cek

Bilyet Giro

1. Identitas

2. Sifat

3. Tanggal

Atas nama / unjuk

Tunai

Hanya 1 tanggal

Atas Nama

Non tunai

Ada 2 tanggal

SIMPANAN TABUNGAN (SAVING DEPOSIT)

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Tabungan adalah :

‘ simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau BG atau alat lainnya yang dipersamakan.’

SIMPANAN DEPOSITO (TIME DEPOSIT)

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Deposito adalah :

‘ simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakuakn pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.’

Jenis-jenis Deposito

1. Deposito berjangka 􀃆 deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu, biasanya 1, 3, 6, 12 s/d 24 bulan. Deposito ini atas nama dan tidak dapat dipindah

tangankan.

2. Sertifikat Deposito 􀃆 deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu, biasanya 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Deposito ini atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan adapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak lain.

3. Deposito on call 􀃆 deposito berjangka dengan waktu minimal 7 hari dan paling lama 30 hari. Diterbitkan atas nama dan biasanya jumlahnya besar, dengan demikian bunya yang diberikan juga sesuai dengan perjanjian pihak nasabah dan pihak bank.

Ikhtisar Keuangan :

dalam Jutaan Rupiah

2007

2006

2005

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Bunga-Bersih

2.297.037

1.986.114

1.653.868

Pendapatan Operasional Lainnya

1.034.458

554.295

362.757

Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif

370.507

340.067

57.967

Beban Operasional Lainnya

2.130.844

1.679.746

1.561.011

Laba (Rugi) Operasional

780.677

520.614

398.958

Laba (Rugi) sebelum Pajak

736.798

455.169

405.343

Laba (Rugi) Bersih

499.025

311.469

295.005

Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rp)

64

40

38

Neraca

Jumlah Aktiva

39.298.423

37.841.524

34.782.459

Aktiva Produktif-Bersih

32.704.293

31.658.762

29.010.601

Kredit yang Diberikan-Bersih

25.289.060

22.783.695

21.356.766

Efek-efek Bersih

6.586.022

7.404.595

4.667.773

Simpanan dari Nasabah

30.071.547

28.603.091

28.361.046

Pinjaman yang Diterima

709.263

676.163

750.642

Jumlah Kewajiban

35.336.070

34.025.970

32.154.802

Ekuitas

3.902.676

3.762.072

2.572.032

Rasio Keuangan

Laba (Rugi) Bersih terhadap Pendapatan Bunga-Bersih

21,72%

15,68%

17,84%

Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aktiva

1,27%

0,82%

0,85%

Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas

12,79%

8,28%

11,47%

Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva (x)

0,90

0,90

0,92

Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas (x)

9,05

9,04

TUGAS MAKALAH

SUMBER-SUMBER DANA BANK PERMATA

Disusun oleh :

Agus Sulistyo 30107089

UNIVERSITAS GUNADARMA

2010

Tidak ada komentar: