Rabu, 07 April 2010

PERMULAAN SINGKAT TENTANG SEJARAH BUDDHISME TIBETAN

Berdasarkan tradisi yang diceritakan turun temurun, dikatakan bahwa Tibet adalah tempat kediaman Avalokiteshvara, Bodhisattva welas asih, dan orang-orang Tibet adalah keturunan dari Beliau. Mereka meyakini bahwa nenek moyang mereka berasal dari hubungan antara seekor kera (ape), yang merupakan emanasi dari Avalokiteshvara, dan raksasa pemakan manusia (ogress), yang merupakan emanasi dari Arya Tara. Keturunan mereka melahirkan orang-orang Tibet di daerah Lembah Yarlung. Pada mulanya, bangsa Tibet tidak mempunyai seorang pemimpin pun hingga sekitar tahun 127 sebelum masehi. Menurut legenda, seorang Raja India bernama Rupati kabur melintasi pegunungan Himalaya setelah kekalahannya dalam perang Mahabharata dan tiba di Lembah Yarlung. Ia kemudian dinobatkan sebagai raja oleh dua belas pendeta Bon (agama asli dari Bangsa Tibet), yang meyakini bahwa ia turun dari surga. Para pendeta ini memberinya nama Nyatri Tsenpo. Sejak saat itu, orang-orang Tibet mulai membentuk sebuah peradaban yang nyata namun sederhana, didasarkan pada gagasan adanya hubungan saling ketergantungan antara manusia dan alam. Dalam periode sebelum masuknya Buddhisme ke Tibet, agama dan kebudayaan asli mereka adalah Bon. Sebagian dari ajaran Bon ini, walaupun telah berubah secara radikal melalui kontak mereka dengan Buddhisme, masih dilestarikan di antara para komunitas orang-orang Tibet di pengasingan.

Tidak ada komentar: