Selasa, 30 Maret 2010

Implementasi Sistem Informasi Klinik Menurut Kebutuhan Dokter

Banyak aplikasi sistem informasi klinik dan computerized physician order entry (CPOE) yang telah diimplementasikan dan terintegrasi dengan sistem pembayaran maupun administrasi sehingga mampu menunjang sistem bisnis klinik/rumah sakit sesuai yang diharapkan. Beberapa diantaranya mungkin masih menemui kegagalan dan perlu dilakukan evaluasi ulang.

Kunci sukses implementasi sistem informasi klinik diantaranya adalah memahami kebutuhan staf klinik dan mengerti strategi pengembangan sehingga mampu menjembatani adopsi dan pemanfaatan suatu teknologi baru (Hobbs).

Penerapan komputerisasi klinik mungkin mudah bagi dokter yang berusia lebih muda. Tetapi bagaimana dengan para dokter senior yang telah terbiasa dan nyaman dengan sistem berbasis kertas. Hal ini tentu memerlukan perhatian tersendiri.

Dengan harapan mengurangi kesalahan medis, menekan biaya, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, beberapa pusat pelayanan kesehatan di Amerika Serikat mulai mengimplementasikan rekam medis elektronik.

Pengalaman Cedars-Sinai Medical Center, LA, California (Shabot, 2004) memberikan 10 pelajaran penting:

1. Kecepatan adalah segalanya
Tidak peduli indahnya desain, fitur, saran, atau sistem peringatan (alerts), yang lebih penting adalah kecepatan (waktu respon). Sehingga masih banyak sistem yang berjalan dengan DOS (berbasis teks).

2. Para dokter mengabaikan sistem peringatan
Padahal sistem peringatan dapat mengurangi medical error, tetapi karena kebutuhan akan kecepatan akses lebih diutamakan, maka sistem peringatan (misalnya peringatan akan adanya interaksi obat) cenderung diabaikan oleh dokter. Sistem peringatan ini masih digunakan oleh kalangan farmasi.

3. Memberikan informasi saat dibutuhkan
Dengan didukung sistem peringatan, informasi benar-benar disampaikan sesuai kebutuhan pengguna berupa pengingat singkat (reminder) tapi tetap menyertakan tautan (link) untuk informasi yang lebih lengkap.

4. Sesuai dengan alur kerja pengguna
Bukan hanya komputerisasi, tetapi mampu lebih dari itu. Para pengembang sebaiknya menyadari, kadang komputerisasi juga memperlambat proses. Jadi, sesuaikan dengan proses dan alur kerja yang ada. Sistem berbasis web Cedars-Sinai menampilkan data pasien terbaru dengan tautan ke laporan konsultasi, hasil radiologi, dan analisis gas rutin. Informasi dapat dioptimalisasi untuk menghemat waktu akses.

5. Respek terhadap otonomi dokter
Di tengah kesibukannya sehari-hari, para dokter dihadapkan pada suatu sistem informasi klinik yang baru, dan kadang bertentangan dengan otonomi praktiknya. Hal ini sering terjadi pada para dokter senior yang berusia lanjut. Otonomi ini berhubungan dengan adanya sistem peringatan komputer jika terjadi interaksi obat. Hal ini juga dianggap menghambat proses dan membuang waktu. Peresepan manual berbasis kertas dianggap lebih baik. Tetapi semuanya harus dilakukan demi kebaikan pasien dan dokter.

6. Pengawasan implementasi secara nyata dan respon dilakukan dengan segera
Tantangan terberat adalah manajemen perubahan pada manusianya. Implementasi sistem informasi klinik yang baru membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Biaya implementasi/pelatihan kadang lebih mahal dari harga perangkat keras dan lunak itu sendiri. Implementasi sebaiknya dituntaskan pada suatu unit, sambil mencari masukan untuk membentuk sistem baru menjadi lebih baik.

7. Hati-hati terhadap konsekuensi yang tidak diharapkan
Prosedural medikasi yang ditanamkan pada suatu sistem kadang terlalu detil sehingga dapat melelahkan (terutama) para perawat. Konsekuensi ini baiknya disesuaikan dengan prosedur manual yang ada dan dibicarakan dengan tim dokter.

8. Waspada akan kekurangan proses jangka panjang yang belum teratasi
Tidak semuanya dapat tergantikan oeh sistem. Saat proses registrasi memerlukan waktu tertentu sementara pasien harus segera diambil tindakan (masalah proses), dokter akan memesan perlengkapan medikasi dengan menggunakan nama sementara, tentu saja dengan tulisan tangan. Proses ini tidak tergantikan oleh komputer.

9. Jangan mengacaukan "magic nursing glue"
Sebelum komputerisasi, para perawat sering membantu tugas dokter dengan melengkapi status pasien yang belum lengkap, sehingga memudahkan pasien untuk pindah tahap perawatan selanjutnya. Dengan komputerisasi, proses ini menjadi terlalu detil dan spesifik. Sistem informasi klinik dapat mengganggu peran perawat.

10. Kecepatan adalah segalanya
Kembali, kecepatan adalah segalanya bagi pengguna klinik di tengah kesibukan masing-masing.

Kesuksesan implementasi sistem informasi klinik yang baru ditentukan oleh pemimpin yang baik dan pengikut yang baik pula.
Labels: health informatics

Minggu, 28 Maret 2010

Cara Mengecek Apakah Antivirus Kita Bekerja

Jika anda ragu apakah antivirus di komputer anda bekerja atau tidak, kita bisa mengetest dengan menggunakan script yang disediakan oleh EICAR (European Institute for Computer Anti-virus Research).
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Buka Notepad anda, lalu copy dan paste kode dibawah ini di notepad anda.

X5O!P%@AP[4\PZX54(P^)7CC)7}$EICAR-STANDARD-ANTIVIRUS-TEST-FILE!$H+H*

2. Teks yang dipaste harus dalam keadaan Horizontal.
3. Lalu Save As Notepad anda dengan ekstension .com, nama terserah anda.
Contoh : antiviruscheck.com
4. Jika beberapa saat setelah anda melakukan Save As file tersebut dan antivirus anda langsung mendeteksi sebagai virus maka antivirus anda berarti bekerja dengan baik.

Jangan takut file yang tadi kita buat tidak akan menginfeksi komputer kita walaupun terdeteksi oleh anti virus.
Text Code Yang Saya tuliskan diatas adalah Standard Text yang digunakan Oleh Para Developer Anti Virus Khususnya Oleh EICAR (European Institute for Computer Anti-virus Research).
EICAR sendiri merupakan badan yang fokus dalam bidang virus dan mereka menciptakan sebuah standarisasi terhadap antivirus.
Standarisasi ini digunakan untuk melihat reaksi antivirus ketika mendeteksi file yang dibuat oleh EICAR yaitu text file yang tadi kita buat dengan notepad.
Selengkapna klik d sini.:: http://finderonly.com

Minggu, 14 Maret 2010

LA PRAKTIKUM TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN

LA praktikum terapan komputer perbankan untuk tanggal 15 maret 2010~

12 March 2010

soal.

buat jurnal umum dan saldo akhir untuk rekening nasabah berikut ini:
1. nn. ana membuka tabungan sebesar Rp 7.500.000 di bank gunadarma secara tunai
2. nn. ana mendapat cek dari bank abc sebesar Rp 2.500.000, cek tersebut dimasukkan ke rekening tabungannya
3. nn. ana mengambil tabungannya untuk keperluan pribadi sebesar Rp 1.000.000
4. nn. ana menyimpan keuntungan hasil usahanya sebesar Rp 1.500.000 di rekening tabungannya
5. nn. ana melakukan penarikan tunai sebesar Rp 3.500.000
6. nn. ana melakukan setoran kliring sebesar Rp 2.000.000 dan dimasukkan ke rekening tabungannya
7. nn. ana membayar barang belanjaannya di matahari dengan terlebih dahulu menarik atm sebesar Rp 500.000

soal perhitungan:
1. carilah angka terakhir dengan check digit dari rekening 01.05.000001.x?

jawaban.

1. D: kas Rp 7.5000.000

K: tabungan Rp 7.500.000

2. D: kas Rp 2.500.000

K: tabungan Rp 2.500.000

3. D: tabungan Rp 1.000.000

K: kas Rp 1.000.000

4. D: kas Rp 1.500.000

K: tabungan Rp 1.500.000

5. D: tabungan Rp 3.500.000

K: kas Rp3.500.000

6. D: kliring Rp 2.000.000

K: tabungan Rp 2.000.000

7. D: tabungan Rp 500.000

K: kas Rp 500.000

saldo akhir rekening nn. ana adalah Rp 8.500.000

jawaban soal perhitungan:


1 x 0 = 0
2 x 1 = 2
3 x 0 = 0
4 x 5 = 20
5 x 0 = 0
6 x 0 = 0
7 x 0 = 0
8 x 0 = 0
9 x 0 = 0
10 x 1 = 10 (+)
--------------------
32

32 : 11 = 1 sisa 10
jadi, x = 0

LP praktikum terapan komputer perbankan untuk tanggal 15 maret 2010~

12 March 2010

soal.

1. apa yang dimaksud dengan penyetoran kliring?
2. jika anda seorang teller, bagaimanakah cara melakukan proses transaksi kliring jika saldo kemarin belum efektif?
3. sebutkan dan jelaskan metode-metode perhitungan bunga tabungan?
4. sebutkan rumus untuk mencari bunga berdasarkan saldo terendah?
5. pada tanggal 09 januari 2004, saldo tabungan ana adalah Rp 100.000, suku bunga pada saat itu sebesar 18% p.a. berapakah jumlah bunga pada tanggal 18 januari 2004 berdasarkan saldo harian?!

tambahkan beberapa transaksi berikut ini dengan transaksi pada soal laporan akhir minggu ke-2
1. nn. ana mendapatkan kiriman cek dari bank bca untuk menambah rekening tabungannya sebesar Rp 5.000.000
2. nn. ana mengirim udang secara tunai kepada adiknya di bank cabang depok dan dananya dari rekening tabungan sebesar Rp 3.000.000 secara tunai
3. nn. ana melakukan setoran tunai sebesar Rp 2.500.000
4. nn. ana mendapatkan kiriman uang dari giro temannya sebesar Rp 2.000.000 dan dimasukkan kedalam rekening tabungannya
5. nn. ana melakukan penarikan untuk kepentingan pribadinya sebesar Rp 2.500.000

jawaban.

1. Penabung datang dengan memebawa cek/bilyet giro yang akan dikliring dan mengisi slip setoran tabungan. Setelah kedua hal diatas diperika kelengkapan dan kebenarannya, teller akan memvalidasi slip setoran tersebut untuk kemudian diteruskan ke bagian kliring. Bagian kliring akan memberikan nota ke seksi tabungan untruk mengingatkan bahwa esok hari akan ada setoran kliring. Bila dana setoran kliring tersebut tidak ditolak/telah efektif, seksi tabungan akan menukar dengar reversing entry pada bagian pembukuan.

2. melakukan reset kliring (pengektifan saldo kemarin) yang terdapat pada menu Head Teller no. 10.


3. -saldo harian: Bunga dihitung setiap hari dan total jumlah bunga bulan yang bersangkutan ditambahkan ke rekening pada awal bulan berikutnya

-saldo rata-rata: Bunga dihitung berdasarkan saldo rata-rata selama satu bulan

-saldo terendah: Bunga dihitung berdasarkan saldo yang paling rendah selama periode waktu perhitungan

4. (%bunga X saldo terendah X jumlah hari) / 356

5. (18%x22x100000) / 365 = 1084,93
saldo pada 18 januari 2004 = 101.084,9

untuk soal transaksi ini tambahin transaksi LA ke sini.
K: tabungan Rp 5.000.000

2. D: tabungan Rp 3.000.000
K: kas Rp 3.000.000

3. D: kas Rp 2.500.000
K: tabungan Rp 2.500.000

4. D: giro Rp 2.000.000
K: tabungan Rp 2.000.000

5. D: tabungan Rp 2.500.000
K: kas Rp 2.500.000

Jumat, 12 Maret 2010

Tips Hindari Nyeri Mata karena Gadget

Jakarta - Seringkali orang terlalu asyik mengotak-atik gadget sehingga lupa waktu. Namun, jika tidak paham cara memperlakukan mata, gadget bisa membuat mata nyeri.

Berdasar penelitian Dr. Jeffrey Anshel yang dikutip detikINET dari Pcworld, Minggu (28/2/2010) rata-rata pengguna gadget rela menghabiskan waktu berjam-jam --bahkan berhari-hari-- untuk berinteraksi dengan gadget mereka, seperti iPhone, BlackBerry, Kindle dan Xbox. Gadget terbaru Apple, iPad juga diprediksi bakal merebut hati para penggila gadget.

Menurut studi tersebut, rata-rata muda-mudi Amerika langsung berinteraksi dengan gadgetnya, bahkan saat mereka baru bangun tidur. Nah, LCD backlit pada gadget tersebut sebenarnya sangat berpotensi 'menyakiti' mata. Pasalnya otot mata menjadi mudah lelah karena radiasi LCD backlit.

Berikut adalah tips dari Dr. Anshel, untuk membuat mata tetap segar, saat kita berinteraksi dengan gadget.

1. Sering mengedipkan mata
Saat berinteraksi dengan gadget, mata harus berkedip 2-3 kali mata normal. Hal ini untuk menghindari kekeringan pada mata. Sempatkan juga untuk beristirahat saat mata mulai lelah. Jangan dipaksakan.

2. 20/20/20
Setiap 20 menit, lihatlah objek sejauh 20 kaki, dengan 20 detik pandangan diarahkan ke objek yang berbeda.

3. Konsultasi dokter jika butuh
Bagi pekerja yang menghabiskan waktu satu hari penuh di depan monitor, sebaiknya bisa meminta saran pada dokter untuk menggunakan lensa anti radiasi. Hal ini untuk mencegah mata menjadi silinder, karena tuntutan pekerjaan.

4. Sesuaikan kondisi cahaya ruangan
Saat berinteraksi dengan LCD backlit, kita harus memiliki cahaya ruang yang cukup. Misalnya menyalakan lampu meja atau kamar. Hal ini untuk mencegah mata mendapat sorotan langsung dari LCD backlit. Alhasil otot mata pun menjadi tak cepat lelah.